- Back to Home »
- PROPOSAL PWM BUDIDAYA CACING
Posted by : Unknown
Tuesday, 2 June 2015
USULAN RENCANA BISNIS
PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA
BUDIDAYA CACING Lumbricus
rubellus
Diajukan Oleh :
Nama : Enden Ismatuloh
NIM : A42121699
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN RENCANA
BISNIS PMW 2015
c Pariwisata Budaya c Pertanian
c Keteknikan c Keanekaragaman Hewan dan Hayati
c Air c Konstruksi
c Energi c Pengemasan
c Kesehatan c Konsultasi
2. Judul Usulan
Rencana Bisnis :
BUDIDAYA CACING LUMBRICUS RUBELLUS
3. Ketua Pelaksana
Nama : Enden
Ismatuloh
NIM
: A42121699
Prodi/ Jurusan : Teknologi
Produksi Pangan/ Produksi Pertanian
Alamat / No. Telpon/ hp : Jl. Batu Raden No 18 Jember / 082214534908
4. Anggota : 3 orang
5.
Usulan Modal Kerja : Rp.
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6
(enam) bulan
Jember, 01 April 2015
Menyetujui,
Dosen Pendamping Ketua
Pelaksana Kegiatan
Ir.
Daman Huri, MP Enden Ismatuloh
NIP. NIM. A42121699
Mengetahui
Pembantu Direktur Bid. Kemahasiswaan
KATA
PENGANTAR
Ucapan
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan kurnianya –
lah kami dapat menyusun Usulan Rencana Bisnis untuk Program Mahasiswa Wirausaha
Politeknik Negeri Jember ini.
Selanjutnya
kami kami ucapkan terima kasih kepada pengelola Program Mahasiswa Wirausaha
karena telah memfasilitasi kami para mahasiswa untuk dapat mengikuti program
ini sehingga mahasiswa dapat mengenal dunia kewirausahaan.
Terakhir,
kami juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung
tersusunnya Usulan Rencana Bisnis ini. Sekian
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN..................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
Bab 1 LATAR BELAKANG..........................................................................................
Bab 2 RENCANA
BISNIS...............................................................................................
2.1 Deskripsi
Usaha..................................................................................................
2.2 Rencana
Pemasaran............................................................................................
2.3 Rencana Produksi...............................................................................................
2.4 Rencana
Manajemen..........................................................................................
2.5 Rencana
Keuangan.............................................................................................
Bab 3 PENUTUP..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
Lampiran
I.
LATAR
BELAKANG
Sektor pertanian merupakan salah satu potensi yang dimiliki
Indonesia sebagai negara agraris dimana penduduknya sebagian besar bergantung
pada hasil pertanian. Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki
Indonesia cukup melimpah, didukung dengan kemajuan teknologi yang dapat
dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor pertanian. Banyaknya penduduk di
Indonesia juga sebagai potensi pasar yang siap untuk menampung hasil produksi
dari kegiatan agri bisnis yang dilakukan. Belum maksimalnya peranan pemerintah
dalam mendukung sektor pertanian membuat Indonesia harus mengimpor beberapa
produk yang dapat dihasilkan di negara ini, seperti: beras, dan kedelai. Sektor
pertanian juga memeiliki peranan penting dalam menghadapi krisis ekonomi yang
dialami Indonesia belakangan ini. Bidang usaha yang banyak digeluti pengusaha
di bidang pertanian yang berskala besar maupun kecil, berkaitan dengan tanaman
dan hewan, baik untuk kepentingan pangan maupun nonpangan. Salah satu bidang
usaha tani yang memiliki potensi untuk digeluti adalah budidaya cacing tanah,
dimana budidaya ini memiliki prospek pasar yang cukup potensial.
Cacing tanah sering dianggap binatang yang menjijikan dan tidak
memiliki manfaat yang berarti. Namun cacing tanah ternyata memiliki potensi
yang besar untuk dibudidayakan secara komersial. Cacing tanah memiliki manfaat
untuk kepentingan persediaan pakan ternak dan ikan, sebagai bahan campuran
untuk kebutuhan farmasi, menguraikan limbah organik menjadi bahan tanah yang
baikdan akhir akhir ini cacing tanah juga dimanfaatkan sebagai bahan campuran
pembuatan kosmetik. Produk yang dihasilkan dari wirausaha ini adalah caing
tanah itu sendiri dan kotorannya atau bekas cacing. Biomas cacing mengandung
sumber protein hewani (72% - 84,5%). Cacing tanah termasuk salah satu makhluk
hidup penghuni tanah yang banyak memberikan manfaat bagi manusia. Multi manfaat
cacing antara lain adalah dapat menyuburkan lahan pertanian, meningkatkan day
serap air, bahan pakan ikan, dan lain – lain. Kualaitas protein cacing tanah
lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas daging dan ikan, sehingga sangat
potensial untuk dijadikan sebagai bahan pakn ternak, ikan dan manusia. Di
berbagai negara cacing tanah telah dimanfaatkan dan diolah menjadi makanan
manusia dan bahan kosmetik.
Cacing tanah amat potensial menghancurkan bahan organik, termasuk
sampah – sampah sehingga selain menyuburkan lahan pertanian, cacing tanah juga
menghasilkan kascing yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Pupuk kascing
dapat dimanfaatkan untuk aneka usaha pertanian, misalnya usaha tani sayuran,
buah – buahan,dan tanaman hias. Sifat kimia dan kandungan hara kascing yang
bahan dasarnya berasal dari sampah rumah tangga dan sampah pasar, setara dengan
kompos.
II.
RENCANA
BISNIS
2.1
Deskripsi Usaha
2.1.1
Bidang Usaha
Penulis akan menekuni bidang usaha
peternakan yaitu budidaya cacing. Yakni cacing tanah yang telah dikembangkan untuk kepentingan komersial seperti
cacing yang berasal dari jenis lumbricus rubellus. Produk yang difokuskan untuk
dipasarkan adalah cacing tanah jenis Lumbricus rubellus yang dijual
segar per kilogram beratnya. Selain itu terdapat produk lain yang bisa dijual
yaitu kascing yang bisa dijadikan pupuk organic bagi para petani.
2.1.2
Jenis Produk
Produk
yang akan penulis hasilkan adalah cacing segar yang telah dipelihara 3-4 bulan
sejak berbentuk telur dan kascing yang bisa dijadikan pupuk organic bagi para
petani.
2.1.3
Kegunaan & Keunggulan
Kegunaan
dari usaha ini diharapkan dapat menyediakan cacing segar dalam rangka memenuhi
kebutuhan pakan untuk peternak burung, peternak ikan, dan industri obat dan
kosmetik. Selain itu juga bisa menyediakan kascing yang bisa dimanfaatkan
sebagai pupuk organic bagi para petani.
2.1.4
Lokasi Usaha
Usaha
ini akan berlokasi di Jln Batu Raden no 18 Jember.
2.1.5
Waktu
` Waktu
untuk memulai usaha ini adalah sejak Usulan Rencana Bisnis ini disetujui untuk
didanai oleh Politeknik Negeri Jember. Sedangkan waktu untuk satu periode usaha
adalah 6 bulan.
2.1.6
Dampak usaha terhadap lingkungan
Usaha yang akan penulis dirikan ini
diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup baik pelaksana maupun orang lain yang
akan penulis pekerjakan di usaha ini. Dari sisi sosial, penulis dapat mempekerjakan
masyarakat disekitar tempat usaha sehingga sedikitnya penulis dapat mengurangi
jumlah pengangguran.
2.1.7
Resiko Bisnis
·
Resiko
Internal
Resiko internal yang akan
dihadapi sebagian besar adalah masalah teknis peternakan. Contohnya seperti
masalah pemberian pakan cacing, penjadwalan, dan sebagainya. Resiko internal
lain adalah adanya kesalah – pahaman tugas para pekerja.
·
Resiko
Eksternal
Resiko
eksternal yang mungkin terjadi adalah :
-
Terjadinya
serangan hama tikus;
-
Menurunnya
daya beli masyarakat;
-
Munculnya
pesaing di bisang usaha ini;
-
Tidak
tercapainya target penjualan.
2.2
Rencana Pemasaran
2.2.1
Segmentasi
Pasar
-
Berdasrkan
wilayah distribusi dan kemampuan konsumenyang akan menjadi segmen pemasaran
produk cacing tanah adalah petani, peternak dan distributor pakan di wilayah
Yogyakarta.
-
Berdasarkan
pendapatan:
Pendapatan menengah kebawah mengarah kepada petani dan peternak
untuk dikonsumsi sendiri.
Pendapatan menengah keatas mengarah kepada distributor maupun
industri pupuk, kosmetik, dan pakan ternak untuk diolah kembali.
-
Berdasarkan
hobi segmentasi kami adalah orang yang suka memancing, serta hobi beternak.
2.2.2
Target
Pasar
Setelah menentukan segmentasi pasar, maka yang akan menjadi target
pasar adalah petani, peternak, serta distributor di wilayah Jember. Sementara target
umumnya adalah petani dan peternak serta pelaku usaha bidang obat dan kosmetik di
wilayah Jember dan sekitarnya yang belum mengenal betul dengan produk cacing sebagai
pakan ternak burung dan ikan/belut.
2.2.3
Strategi
Pasar
Strategi pasar dapat diaplikasikan khususnya pada empat hal pada
produk, yaitu pada produk itu sendiri, harga produk, promosi produk kepada
pasar, dan distribusi produk untuk dapat sampai pada tangan konsumen. Strategi
pemasaran penting untuk direncanakan dan dipertimbangakan agar kegiatan usaha
yang dilakukan perusahaan tidak kalah bersaing dengan perusahaan lain yang
bergerak dalam bidang yang sama. Strategi pasar yang digunakan 4P yaitu product,
price, promotion, dan place.
a.
Product
(produk)
Produk yang difokuskan untuk dipasarkan adalah cacing tanah jenis
Lumbricus Rubellus yang dijual segar per Kilogram beratnya. Strategi yang
digunakan untuk produk adalah keseragaman ukuran cacing melalui pengaturan
pemberian pakan dan kebersihan cacing yang dipasarkan. Produk cacing tanah ini
merupakan salah satu produk yang memiliki multi manfaat, baik
untuk kepentingan persediaan industri pakan ternak, dan ikan nasional, memasok
kebutuhan farmasi dan obat – obatan, mengubah limbah organik menjadi media
tanam yang baik dalam mendukung usaha pertanian, serta menumbuhkan usaha
ekonomi kerakyatan. Cacing tanah yang telah dikembangkan untuk kepentingan
komersial berasal dari jenis lumbricus rubellus, eisania foetida, pheretina
asiatica, dan eudrillus eugeuniae. Untuk produk kascing juga dijual kepada
konsumen, dan juga diberikan gratis untuk petani sekitar perusahaan.
b.
Price
(harga)
Harga yang ditetapkan untuk cacing dihitung per kilogram (kg),
dimana dipasar untuk satu kilogram cacing tanah dijual dengan harga kisaran
antara Rp 30.000,- – Rp 60.000,-. Harga yang ditetapkan perusahaan adalah Rp
46.000,- per Kg lebih murah jika dibandingkan harga dipasar yaitu Rp 50.000,-
per Kg. Untuk konsumen yang menjadi pelanggan tetap tidak menutup kemungkinan
untuk mendapatkan potongan harga, dan untuk pemesang berskala besar juga akan
mendapatka potongan harga.
c.
Promotion
(promosi)
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang masih sangat baru dalam
usaha cacing tanah ini, sehingga publikasi keberadaan perusahaan kepada
konsumen sangat penting untuk dilakukan agar para konsumen dapat mengetahui
adanya perusahaan di sekitar mereka yang memproduksi cacing tanah. Untuk awal
mulanya promosi yang digunakan perusahaan ini adalah promosi dari mulut ke
mulut dengan memanfaatkan hubungan yang baik dengan warga sekitar lokasi yang
pada umumnya merupakan petani, peternak ikan, belut dan ayam di wilayah Jember.
Untuk kedepannya perusahaan akan melakukan promosi melalui media sosial seperti
facebook, dan melalui pembuatan web atau blog agar lebih dikenal di wilayah Jember
dan sekitarnya.
d.
Place
(distribusi)
Pemilihan lokasi produksi merupakan salah satu alasan untuk
menunjang distribusi produk kepada konsumen. Terjangkaunya lokasi oleh sarana
transportasi akan memudahkan penyaluran produk kepada konsumen. Sistem
distribusi yang diterapkan untuk perusahaan ini adalah pengantaran langsung
kepada konsumen (delivery order) dengan maksud memudahkan dan memanjakan
konsumen agar tertarik untuk memesan produk. Tentu saja dengan memperhatikan
lokasi konsumen dan skala pemesanan, untuk wilayah sekitar pakem tidak
dikenakan tarif transportasi,sedangkan untuk luar wilayah pakem akan dikenakan
biaya transportasi sesuai dengan lokasi konsumen, semakin jauh lokasi konsumen
maka semakin besar pula tarif yang akan dikenakan.
2.1
2.2
2.3
Rencana Manajemen
2.4.1
Bentuk Usaha
Usaha
ini berbentuk persekutuan karena dilihat dari jumlah pengelola yang menjalankan
usaha peternakan cacing ini.
2.4.2
Struktur Organisasi
Manajer
Enden
Ismatuloh
|
Peternakan
Enden
Ismatuloh
|
Akuntansi
Rizqia Nurul
A
|
Penjualan
Asep Sopian
|
Karyawan
Enden
Ismatuloh
Asep Sopian
Rizqia Nurul
A
|
Gambar
2.2 Struktur Organisasi
|
2.4.3
Jumlah Tenaga Kerja
-
Manajer : 1 Orang
-
Bagian
Peternakan : 1 Orang
-
Bagian
Penjualan : 1 Orang
-
Bagian
Akuntansi : 1 Orang
-
Karyawan
: 3 Orang
2.4.4
Rencana Mitra
·
Pabri
UPT produksi Jamur Politeknik Negeri Jember untuk pasokan media dari baglog
jamur tiram yang sudah upkir.
2.5
Rencana Keuangan
2.5.1
Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja
Modal Tetap
- Sewa tanah seluas 100 m2 (per
tahun) Rp. 750.000;
- Bangunan kandang bahan bambu
(80 m2) Rp. 2.500.000;
- Rak 1.5 m x 1.8 m2 tinggi 50 cm
(10 buah) Rp. 3.500.000;
- Media
·
bahan
media cacing 6 ton x @ Rp.300.000 Rp. 1.800.000;
·
plastik
200 m x @ Rp. 6.000 Rp. 1.200.000;
·
pelepah
pisang dicincang (5 karung) Rp. 150.000;
Jumlah Rp. 9.900.000;
Biaya Penyusutan
- Kandang 4/36 x Rp. 2.500.0000 Rp. 275.000;
- Rak 4/36 x Rp. 3.500.000 Rp.
380.000;
Jumlah Rp. 655.000;
Modal Kerja
- Benih cacing 40 kg x @ Rp.
35.000; Rp. 1.400.000;
- Pakan limbah sayur 5.000 kg x @
Rp. 5.00; Rp. 2.500.000;
- Tenaga kerja 4 orang x @ Rp.
600.000; per bulan Rp. 2.400.000;
Jumlah Rp.
6.300.000;
Jumlah modal yang dibutuhkan
- Modal Tetap Rp. 9.900.000;
- Modal Kerja Rp. 6.300.000;
Jumlah Rp. 15.800.000;
Produksi cacing per 4 Bulan
Selama 4 bulan 600 kg x @ Rp. 35.000
per kg Rp. 21.000.000;
Biaya Produksi per 4 Bulan
- Biaya penyusutan Rp. 655.000;
- Modal Kerja Rp. 6.300.000;
Jumlah Rp. 6.955.000;
Keuntungan per 4 Bulan
- Produksi per 4 Bulan Rp.
21.000.000;
- Biaya Produksi per 4 Bulan Rp.
6.955.000;
Jumlah Rp. 14.045.000;
BAB
3. PENUTUP
Penulis
yakin dari usaha yang penulis dirikan ini, kebutuhan masyarakat cacing sebagai
pakan ternak dan bahan industry obat serta kosmetik dapat terpenuhi.
Penulis
berharap usaha ini dapat berlanjut apabila habis masa siklus usaha (4-6 bulan)
ini, sehingga apa yang penulis tuliskan sebagai keyakinan diatas dapat
terwujud.