- Back to Home »
- Makalah bencana alam
Posted by : Unknown
Friday, 15 February 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bencana alam sebagai
peristiwa alam dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, disamping
menimbulkan kerugian material dan imaterial bagi kehidupan masyarakat. Gerakan
tanah adalah salah satu bencana alam yang sering mengakibatkan kerugian harta
benda maupun korban jiwa dan menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana lainnya
yang_membawa_dampak_sosial_dan_ekonomi.
Bencana adalah sesuatu
yang tidak kita harapkan, oleh karena itu pemahaman terhadap proses terjadinya
gerakan tanah berikut faktor penyebabnya menjadi sangat penting bagi pemerintah
maupun masyarakat. Alternatif penanggulangan bencana baik dari aspek pencegahan
(preventif), pengurangan (mitigasi) maupun penanggulangan (rehabilitasi) perlu
dikaji secara mendalam.
1.2
Tujuan
Tujuan penulis membuat
makalah ini adalah :
1.Untuk mengetahui
gejala umum terjadinya tanah lonsor dan penyebab
terjadinya bencana
alam tanah lonsor dan pencegahan terjadinya
bencana alam tanah
longsor.
2.Untuk menambah
wawasan dan pengetahuan.
BAB
II
BAHAN DAN METODE
Tanah longsor adalah
perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah,
atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses
terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar leren
2.1
Penyebab Tanah Longsor
Pada prinsipnya tanah
longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan.
Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah.
Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng,
air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Faktor penyebab
terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun
lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan
pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai
factor_alami_dan_manusia:
Faktor_alam
Kondisi alam yang
menjadi faktor utama terjadinya longsor antara lain:
a. Kondisi geologi:
batuan lapuk, kemiriringan lapisan, sisipan lapisan
batu lempung, struktur
sesar dan kekar, gempa bumi, stratigrafi dan
gunung_api.
b. Iklim: curah hujan
yang tinggi.
c. Keadaan topografi:
lereng yang curam.
d. Keadaan tata air:
kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan
dan tekanan hidrostatika.
e. Tutupan lahan yang
mengurangi tahan geser, misal tanah kritis.
Faktor manusia
Ulah manusia yang
tidak bersabat dengan alam antara lain:
a. Pemotongan tebing
pada penambangan batu dilereng yang terjal.
b. Penimbunan tanah
urugan di daerah lereng.
c. Kegagalan struktur
dinding penahan tanah.
d. Penggundulan hutan.
e. Budidaya kolam ikan
diatas lereng.
f. Sistem pertanian
yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.
g. Pengembangan
wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga
RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan
sendiri.
h. Sistem drainase
daerah lereng yang tidak baik.
2.2
Gejala Umum Terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor
• Munculnya
retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
• Biasanya terjadi
setelah hujan.
• Munculnya mata air
baru secara tiba-tiba.
• Tebing rapuh dan
kerikil mulai berjatuhan.
2.3
Pencegahan Terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor
- Jangan mencetak
sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di
dekat pemukiman.
- Buatlah terasering
(sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun
permukiman .
- Segera menutup
retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke
dalam tanah melalui
retakan
- Jangan memotong
tebing jalan menjadi tegak
- Jangan mendirikan
rumah di tepi sungai yang rawan erosi
- Jangan menebang
pohon di lereng (gb. kiri)
- Jangan membangun
rumah di bawah tebing
2.4
Hal – Hal Yang di Lakukan Selama dan sesudah Terjadi Bencana
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan
dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan pertolongan korban
secepatnya supaya korban tidak bertambah. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan,
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban
dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan sarana transportasi.
Selain itu dikaji juga perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannya
supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah
longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekonstruksi
Penguatan
bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi
pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor,
karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor
hampir 100%.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah yang kami
buat yang berjudul “Bencana Alam Tanah Longsor” dapat menarik kesimpulan,
diantaranya: Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke
bawah atau keluar lereng.
Faktor penyebab
terjadinya gerakan pada lereng ( tanah longsor) juga tergantung pada kondisi
batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi
penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar
dapat dibedakan sebagai factor_alami_dan_manusia.
Terjadinya bencana
alam tanah longsor ini dapat diminimalkan dengan memberdayakan masyarakat untuk
mengenali tipologi lereng yang rawan longsor, gejala awal longsor, serta upaya
antisipasi dini yang harus dilakukan, sehingga pengembangan dan penyempurnaan
manajemen mitigasi gerakan tanah baik dalam skala nasional, regional maupun
lokal secara berkelanjutan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
dan menggalang kebersamaan segenap lapisan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.. Tanah longsor (On-line).http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah Longsor. diakses 11
November 2012.
Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara,
Malang. 112 hal.